Tawarkan Gaji dan Tunjangan Kompetitif
Karyawan mana pun pasti memiliki ekspektasi gajinya masing-masing. Anda harus bisa memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif supaya karyawan tetap bertahan di perusahaan.
Anda perlu melakukan riset mengenai gaji pokok berdasarkan jenis pekerjaan, posisi, dan area kerja. Setelah itu, barulah Anda menetapkan besaran gaji masing-masing karyawan. Usahakan agar beban gaji karyawan sesuai dengan anggaran perusahaan demi menghindari kebangkrutan.
Apa itu Turnover Karyawan?
Turnover karyawan, atau tingkat pergantian karyawan, adalah jumlah karyawan yang meninggalkan tempat kerjanya dalam periode waktu tertentu. Biasanya, bisnis melakukan pengukuran turnover karyawan setiap tahun.
Dalam konteks sumber daya manusia (SDM), turnover karyawan digunakan untuk mengukur seberapa lama karyawan tetap bertahan di tempat kerjanya serta seberapa sering tempat kerja harus merekrut karyawan baru untuk menggantikan mereka.
Setiap kali seorang karyawan meninggalkan tempat kerja karena alasan apa pun, kondisi tersebut dihitung sebagai turnover karyawan.
Baca juga: Pahami 8 Cara Mengatasi Turnover Karyawan
Salah Merekrut Karyawan
Mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria tempat kerjamu bukanlah hal yang mudah. Masalah tersebut bukan berarti kamu bisa mempekerjakan karyawan yang sudah jelas tidak sesuai dengan budaya atau nilai tempat kerjamu.
Memilih karyawan yang tidak sesuai kriteria hanya tidak menghasilkan keuntungan bagi tempat kerja maupun karyawan tersebut.
Apabila karyawan menempati posisi yang tidak sesuai dengan keahliannya, masalah ini justru menjadi beban tersendiri baginya. Oleh karena itu, kamu perlu membuat keputusan rekrutmen yang tepat berdasarkan pengalaman kerja yang relevan dan pastinya mereka memiliki keterampilan interpersonal yang baik.
Gunakan juga fitur Applicant Tracking System (ATS) dari StaffAny dalam proses rekrutmen supaya kamu bisa menyeleksi kandidat dengan lebih efisien.
Iklan lowongan kerja yang kamu pasang juga bisa ditargetkan kepada pencari kerja yang sesuai dengan ekspektasi kamu sehingga bisa merampingkan proses dalam seleksi kandidat.
Apa sih Turnover Karyawan itu?
Pada dasarnya, turnover karyawan adalah pergantian tenaga kerja di suatu perusahaan, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor. Pergantian tersebut dapat bersifat sukarela atau dipaksa.
Selain itu, terdapat juga istilah tingkat turnover karyawan yang menggambarkan seberapa sering pergantian tersebut terjadi di perusahaan. Penilaiannya biasanya berdasarkan jumlah karyawan yang mengundurkan diri dalam suatu periode waktu.
Secara sederhana, turnover karyawan merujuk pada situasi di mana sebuah perusahaan mengalami pergantian karyawan dalam jumlah besar dan dalam periode waktu tertentu.
Beberapa faktor dapat menjadi pemicu pergantian ini, baik dari pihak karyawan, perusahaan, maupun faktor eksternal.
Meskipun hal ini adalah hal yang lumrah, turnover dapat memiliki dampak positif dan negatif bagi perusahaan. Salah satu manfaatnya adalah perusahaan dapat menggantikan karyawan yang kurang produktif dengan yang lebih berkualitas.
Namun, kerugian yang mungkin timbul adalah jika tingkat turnover karyawan sangat tinggi, hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan pendapatan perusahaan.
Penyebab Turnover Karyawan
Lantas, apa saja yang menjadi penyebab turnover karyawan dalam bisnis ritel dan F&B? Yuk, lihat penjelasannya di artikel ini!
Voluntary Turnover
Voluntary turnover adalah kasus di mana seorang karyawan secara sukarela memutuskan untuk pergi meninggalkan suatu perusahaan. Hal tersebut sangat mungkin terjadi ketika pegawai mendapat kesempatan berkarier yang lebih cerah di tempat lain, mengejar peluang pendidikan, adanya konflik di tempat kerja saat ini, memasuki masa pensiun dan masih banyak lagi alasan turnover lainnya.
Tak satu perusahaan pun yang bebas dari kemungkinan satu ini. Akan tiba saatnya ketika para pekerja memutuskan bahwa inilah waktu mereka untuk pergi dari perusahaan demi perubahan yang lebih baik. Meski begitu, bukan berarti hal ini mustahil dicegah. Yang bisa kamu lakukan adalah melakukan survei karyawan yang memutuskan meninggalkan perusahaanmu.
Ajukan beberapa pertanyaan seperti, alasan mereka pergi dan apa yang bisa kamu tawarkan kepada karyawan untuk membuat mereka bertahan. Pertimbangkan juga dampak kerugian yang akan ditanggung perusahaan karena adanya turnover karyawan .
Tipe Turnover Karyawan
Ada berbagai alasan yang menyebabkan karyawan meninggalkan perusahaan tersebut. Meski kebanyakan alasan turnover karyawan adalah karena hal-hal negatif, tapi ada juga kasus di mana pergantian pegawai terjadi dengan normal dan sangat diharapkan baik oleh pihak perusahaan maupun pegawai itu sendiri.
Turnover perusahaan terbagi atas beberapa tipe, baik mereka yang meninggalkan perusahaan atas kemauannya sendiri atau pun karyawan yang diberhentikan karena adanya pengurangan pegawai. Termasuk juga pergantian pegawai karena pensiun, kematian dan kecelakaan yang menyebabkan cacat.
Namun, apakah pergantian pegawai itu bertujuan positif atau negatif, itu semua tergantung dari jenisnya. Maka dari itu, mari kita intip beberapa tipe turnover karyawan berikut:
Karyawan Kurang Termotivasi dalam Bekerja
Banyak karyawan yang menganggap bahwa motivasi kerja hanyalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Padahal, pekerjaan atau karier memiliki arti yang lebih dalam di kehidupan seseorang.
Banyak orang berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion di tempat kerja impian sehingga mereka bisa menjalankan peran dan tugasnya dengan maksimal. Namun, tidak sedikit orang yang kesulitan mencapai hal tersebut.
Mereka terpaksa bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup meski tidak sesuai dengan passion atau bidang keahlian (skill) mereka.
Kondisi ini bisa mengurangi motivasi karyawan dalam bekerja sehingga menyebabkan kurangnya perkembangan dan kemajuan dalam karier serta kinerja mereka. Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sangatlah diperlukan untuk mempertahankan karyawan yang baik.
Apabila seorang karyawan merasa terjebak dalam posisi yang sama, mereka cenderung mencari kesempatan untuk meningkatkan status dan pendapatannya di tempat kerja lainnya.
Baca juga: 7 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan
Melibatkan Karyawan Supaya Berkembang
Dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, dan mencegah turnover karyawan, salah satunya adalah dengan melibatkan karyawan di dalam proyek penting dan sejenisnya.
Saling bertukar fungsi peran di dalam perusahaan, terbukti dapat membuat karyawn merasa tertantang dan dilibatkan, sehingga mereka dapat memberikan kinerja yang lebih baik, secara individu dan juga tim.
Faktor Perusahaan
Kondisi perusahaan bisa mendorong terjadinya turnover karyawan. Beberapa faktor turnover dari perusahaan adalah budaya kerja, gaji, lingkungan kerja, engagement atau keterlibatan karyawan, dan sistem kerja.
Sesuai namanya, faktor lokasi berupa jarak karyawan ketika berangkat atau pulang dari kantor. Karyawan tidak akan bertahan dalam perusahaan apabila jarak antara tempat tinggal dan lokasi kerjanya cukup jauh. Kondisi tersebut didukung pula dengan tidak adanya sarana transportasi yang menunjang mobilitas karyawan.
Biasanya, tiga faktor di atas terjadi pada turnover voluntary, yaitu karyawan yang melakukan turnover secara sukarela karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kesempatan kerja yang lebih baik di perusahaan lain.
Selain turnover voluntary, ada pula turnover involuntary. Jenis turnover ini berasal dari perusahaan dalam menghentikan karyawannya secara paksa. Alasannya bermacam-macam, yakni tenaga kerja tidak kompeten, berulang kali melakukan pelanggaran, dan tidak disiplin.